Apakah cairan praejakulasi bisa membuat hamil?

Apakah cairan praejakulasi bisa membuat hamil?

 


Nah, ini dia pertanyaan yang dinanti-nantikan. Sperma yang terkandung dalam cairan praejakulasi memang sedikit, tapi para peneliti juga menyarankan untuk selalu memakai kondom saat berhubungan seks. Peneliti juga menyimpulkan bahwa sperma tersebut meningkatkan risiko, tidak serta merta Anda bebas dari risiko akibat cairan praejakulasi. Anda dan pasangan tidak tahu apakah cairan tersebut mengandung sperma atau tidak.
Kehamilan dapat terjadi saat sperma berada di dalam atau di sekitar lubang vagina. Kita tidak tahu bertahan sperma mana yang berhasil membuahi sel telur. Untuk itu, seks aman tetap harus dilakukan. Ditambah, laki-laki tidak selalu tahu kapan mereka akan ejakulasi, meskipun beberapa di antaranya adalah menyalakan penis sebelum ejakulasi terjadi.

Apakah cairan praejakulasi dapat menularkan penyakit kelamin?

Namun penis sebelum terjadinya ejakulasi, tetap menjadi seks yang berisiko. Tidak hanya kehamilan saja. Penyakit menular seksual juga dapat menyebar melalui cairan praejakulasi ini. Anda mungkin berasumsi hanya banyak udara mani dalam dapat disebabkan oleh kehamilan dan penyebaran penyakit menular seksual.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, cairan tersebut diproduksi oleh kelenjar Cowper. Contohnya pada kasus gonore. Infeksi ini menyerang uretra dan kelenjar yang membantu reproduksi manusia. Bakteri dan virus dapat menginfeksi kelenjar Cowper, sehingga sangat mungkin sekali bakteri dan virus menyebar saat terjadi seks oral. Ya, bakteri bisa berpindah bahkan tanpa terjadi ejakulasi.

Kelenjar Cowper sangat rentan terhadap infeksi bakteri, di mana bakteri dapat bertahan hidup pada kelenjar tersebut untuk waktu yang lama. Tak hanya gonore saja, HIV pun bisa menular melalui cairan praejakulasi. Para peneliti dalam skala kecil menemukan bahwa HIV ditemukan pada cairan pra-ejakulasi. Inilah alasan Anda tetap perlu melakukan seks aman.


Mboyzt blog ini tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Cairan Praejakulasi

Hai sobat pasti sobat semua pernah bertanya-tanya tentang cairan yang keluar sebelum ejakulasi atau cairan praejakulasi. Cairan yang keluar ini memang tidak banyak, berbeda dengan cairan yang keluar saat ejakulasi terjadi. Lalu apakah cairan ini mengandung sperma? Kalau cairan tersebut mengandung sperma, apakah kehamilan bisa terjadi? Mari simak penjelasannya.

Apakah itu cairan praejakulasi


Rangsangan seksual menjadi pemicu cairan ini keluar. Setiap laki-laki memiliki kapasitas cairan praejakulasi yang berbeda-beda. Ada yang mengeluarkan banyak cairan sebelum ejakulasi terjadi, ada pula yang tidak sama mengeluarkan cairan melalui kontak seksual. Bagi Anda yang tidak mengeluarkan cairan apa pun sebelum ejakulasi, tenang dulu, mungkin jumlah cairan yang keluar dari kelenjar Cowper berlebihan.

Banyak yang menduga bahwa cairan praejakulasi sama dengan air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi. Cairan praejakulasi berasal dari kelenjar Cowper – kelenjar yang sangat kecil terletak di dasar penis. Fungsi dari cairan ini adalah untuk melumaskan uretra sehingga memudahkan air mani untuk keluar.


Apakah cairan pra-ejakulasi mengandung sperma?

Berdasarkan sebuah penelitian yang melibatkan 27 orang, dikutip dari NCBI, ditemukan 10 dari 27 orang memiliki sperma pada cairan praejakulasi mereka. Beberapa sampel sisa tidak ditemukan sperma pada cairan ejakulasi mereka.

Namun, cairan yang dikeluarkan sebelum ejakulasi ini cukup kecil, sekitar 4 ml, sperma yang terkandung di dalam cairan tersebut juga cukup sedikit. Sedangkan pada air mani yang keluar saat ejakulasi, sperma sangat berlimpah di dalamnya. Rata-rata, setiap laki-laki memiliki konsentrasi sperma yang sama pada cairan praejakulasi. Tapi mengapa tidak semua laki-laki mengeluarkan cairan praejakulasi yang mengandung sperma?
Begini, kondisi tubuh setiap orang berbeda-beda. Cairan sebelum ejakulasi pada setiap laki-laki dipengaruhi oleh makanan dan obat yang dia konsumsi. Tentu saja, saat seseorang sedang dalam pengobatan tertentu, konsentrasi sperma pada cairan pra-ejakulasi akan semakin menipis. Kondisi ini juga bisa dikaitkan dengan tingkat kesuburan.

Tapi tenang dulu, Anda tidak bisa langsung berasumsi bahwa tidak ada sperma pada cairan praejakulasi berarti laki-laki tersebut tidak subur. Sekali lagi, perlu mencari beberapa faktor pemicunya.